Anak-anak yang lahir tahun 2000-an pasti tidak asing dengan permainan tradisional yang akan kami bahas pada artikel kali ini. Karena untuk permainan Tradisional yang akan di bahas, sangat sering dimainkan oleh anak-anak yang masih kecil atau yang sudah dewasa. Untuk sekarang permainan Tradisional ini, sudah jarang di mainkan oleh anak-anak gen Alpha. Dikarenakan semakin bertambahnya tahun, semakin modern pula teknologi. Saat ini, anak-anak sudah sering bermain Hp atau gadget.
Apa saja permainan Tradisional yang sering di mainkan oleh anak tahun 1990an – 2000an?, antara lain:
1. Permainan Tradisional Congklak
Permainan ini sangat di gemari oleh anak tahun 1990an – 2000an pada masanya. Sejenis cangkang kerang yang di gunakan sebagai biji congkak atau biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan atau batu-batu kecil yang bisa di jadikan sebagai biji congklak juga. Untuk papan congklak terdaftar 7 lubang kecil yang berhadap-hadapan dan masin-masing lubang yang berisi 7 biji congklak. Angka 7 di papan congklak dapat di artikan sebagai jumlah hari dalam 1 minggu. Yang begitu juga dengan jumlah biji congklak yang bisa anda isikan 7 biji pada masing-masing lobang.
2. Permainan Tradisional Engklek
Engklek ini dapat dimainkan, yakni di lakukan dengan melompat menggunakan satu kaki dan kaki satunya lagi dilipat ke atas. Beberapa tempat ada yang menyebutkan Engklek ini sebagai Sudamanda. Ada cara untuk memainkan engklek ini adalah dengan melemparkan Gaco pada kotak pertama. Setelahnya, pemain mulai melompat-lompat dengan satu kaki dari satu kotak ke kotak lain secara berurutan, kecuali kotak tempat gaco. Kemudian, pemain kembali ke tempat asal tetap dengan cara melompat dengan satu kaki, sambil mengambil gaco. Permainan ini juga awalnya sangat populer di kalangan anak perempuan pada masa penjajahan Belanda.
3. Permainan Tradisional Lompat Karet/ Lompat Tali
Permainan ini yang memanfaatkan tali karet yang dianyam memanjang dan membutuhkan kerja sama dan kekuatan para pemain permainan tersebut. Dalam permainan ini, dua orang memegang ujung tali dan membuat tinggi karet sepinggang. Lalu kemudian, para pelompat akan secara bergantian melompat mengikuti lilitan tali karet yang melilit di kakinya. Permainan ini sudah sangat jarang dimainkan oleh anak-anak saat ini. Permainan ini juga bisa di sebut sebagai latihan kardio, karena cara memainkan permainan tersebut dengan melompat-lompat tali/karet yang melilit-lilit. Aktivitas tersebut dapat membantu jaga kesehatan jantung dan paru-paru.
4. Permainan Tradisional Guli/ Kelereng/ Kelinci/ Stin
Untuk permainan ini merupakan warisan budaya yang dapat menanamkan nilai-nilai luhur secara tidak langsung. Untuk permainan ini biasa dimainkan oleh anak laki-laki, tetap terkadang anak perempuan juga dapat ikut bermain. Permainan ini dapat di mainkan diatas permukaan datar yang di beri tanda berupa kotak, segitiga atau lingkaran, di butuhkan minimal 2 pemain agar bisa memainkan permainan tradisional tersebut, biasanya menjentikkan jari untuk mendorong kelereng atau guli pahlawan, Bagi pemain siapa yang dapat memasukkan guli ke lubang, maka ia akan menjadi pemenang dan akan memukul guli lawan.
5. Permainan Tradisional Layang-layangÂ
Layang-layang adalah mainan terbang yang biasa terbuat dari kertas, kain atau plastik yang ringan. Lalu, di berikan rangka seperti dari bambu atau bahan ringan lainnya. Permainan tradisional ini sangat di sukai oleh anak laki-laki yang bisa di mainkan di lapangan luas lalu berlari-lari sampai menarik-narik tali layang yang akan di terbangkan keatas udara. Permainan ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Layang-layang dapat mengajarkan banyak pelajaran berharga, seperti kreativitas, keterampilan dan nilai-nilai tradisional. Layang-layang biasanya juga bisa di gunakan untuk acara ritual tertentu yang biasanya berkaitan langsung dengan budaya pertanian.
Itulah beberapa permainan tradisional yang sangat di sukai oleh anak-anak yang lahir tahun 1990an – 2000an.